Minggu, 27 Februari 2011

Jalan Rusak di Jakarta 14 Juta Meter

JAKARTA – Pengguna jalan raya khususnya sepeda motor di Jakarta diimbau waspada. Selain hindari menggunakan kendaraan dengan kecepatan tinggi, kecelakaan juga terjadi lantaras kondisi jalan yang rusak.

"Kecelakaan akhir-akhir ini bukan hanya akibat ugal-ugalan pengendara saja, tetapi juga akibat banyak jalan yang rusak," terang Pengamat Transportasi Darmaningtyas kepada okezone, baru-baru ini.

Data Pemprov DKI 2010 menyebutkan, lokasi jalan yang rusak di Jakarta tercatat sepanjang 14 juta meter persegi. Dari lokasi tersebut, mayoritas penyebab kerusakan disebabkan oleh genangan air dan beban yang terlampau berat.

Kondisi jalan di Ibu Kota terparah dialami oleh jalan-jalan negara yang dilintasi seluruh armada baik kendaraan pribadi sampai truk-truk besar.

Dishub mencatat ada lima jalan negara yang mengalami kerusakan cukup parah, yakni yakni Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan DI Panjaitan.

Menurut Darmaning, dari semua kasus kecelakaan, kendaraan roda dua atau sepeda motor yang paling dominan. "Dibanding dengan mobil, biasanya yang paling tinggi itu motor," katanya. Kata dia, pengendara motor rawan terjadi ketika melintas di jalanan berlubang.

Hal senada dikemukakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa. Angka kecelakaan lalu lintas di Jabodetabek tahun 2010 meningkat 158 kasus dibanding tahun 2009 menjadi 7.329 kasus.

Royke mengungkapkan umumnya kecelakaan diakibatkan faktor kelalaian manusia, di samping kondisi kendaraan dan infrastruktur jalan. Kecelakaan juga terjadi karena jalan yang rusak, jalan berlumpur saat hujan. Pengendara dapat kehilangan kendali ketika melewati jalan licin. "Sepedah motor mudah terperosok saat lewat jalan licin," katanya.

Jalan Rusak di Jakarta 14 Juta Meter

AKARTA – Pengguna jalan raya khususnya sepeda motor di Jakarta diimbau waspada. Selain hindari menggunakan kendaraan dengan kecepatan tinggi, kecelakaan juga terjadi lantaras kondisi jalan yang rusak.

"Kecelakaan akhir-akhir ini bukan hanya akibat ugal-ugalan pengendara saja, tetapi juga akibat banyak jalan yang rusak," terang Pengamat Transportasi Darmaningtyas kepada okezone, baru-baru ini.

Data Pemprov DKI 2010 menyebutkan, lokasi jalan yang rusak di Jakarta tercatat sepanjang 14 juta meter persegi. Dari lokasi tersebut, mayoritas penyebab kerusakan disebabkan oleh genangan air dan beban yang terlampau berat.

Kondisi jalan di Ibu Kota terparah dialami oleh jalan-jalan negara yang dilintasi seluruh armada baik kendaraan pribadi sampai truk-truk besar.

Dishub mencatat ada lima jalan negara yang mengalami kerusakan cukup parah, yakni yakni Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan DI Panjaitan.

Menurut Darmaning, dari semua kasus kecelakaan, kendaraan roda dua atau sepeda motor yang paling dominan. "Dibanding dengan mobil, biasanya yang paling tinggi itu motor," katanya. Kata dia, pengendara motor rawan terjadi ketika melintas di jalanan berlubang.

Hal senada dikemukakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa. Angka kecelakaan lalu lintas di Jabodetabek tahun 2010 meningkat 158 kasus dibanding tahun 2009 menjadi 7.329 kasus.

Royke mengungkapkan umumnya kecelakaan diakibatkan faktor kelalaian manusia, di samping kondisi kendaraan dan infrastruktur jalan. Kecelakaan juga terjadi karena jalan yang rusak, jalan berlumpur saat hujan. Pengendara dapat kehilangan kendali ketika melewati jalan licin. "Sepedah motor mudah terperosok saat lewat jalan licin," katanya.